Beranda | Artikel
Muroqobah - Bagian 2 - Aktualisasi Akhlak Muslim (Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, M.A.)
Senin, 22 Januari 2018

Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary

Muroqobah – Bagian 2 – Aktualisasi Akhlak Muslim merupakan kajian Islam yang disampaikan oleh Ustadz Abu Ihsan Al-AtsaaryCeramah ini berkaitan dengan seri pembahasan Aktualisasi Akhlak Muslim, yang sangat penting untuk diketahui oleh setiap muslim.

Ringkasan Kajian Tentang Muroqobah – Bagian 2

Salah satu diantara perkara yang dapat meluruskan akhlak seorang hamba adalah sifat muroqobah yang ada pada dirinya. Yaitu selalu merasa dalam pengawasan Allah subhanahu wa ta’ala. Inilah yang nanti akan meluruskan akhlak seseorang. Ketika seseorang merasa diawasi oleh Allah, dia akan menjaga semua tutur katanya, semua tindak tanduknya, berhati-hati sebelum bersikap dan berbuat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sosok yang perlu kita teladani dalam bab ini. Beliau dalam banyak kesempatan juga memberikan motivasi kepada para sahabat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan kepada Abdullah bin Abbas radiyallahu ‘anhu,

…يَا غُلاَمُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ؛ احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ

Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: ‘Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu…`”

Pada hadits di atas, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mendorong seorang Abdullah bin Abbas yang ketika itu masih anak-anak untuk menjaga nilai-nilai adabnya kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Nabi memerintahkan untuk menjaga agamanya, menjaga perintah dan larangan Allah subhanahu wa ta’ala. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memberikan targhib dengan menyebutkan balasan bagi orang-orang yang menjaga agama Allah dan menjaga nilai-nilai imannya. Yaitu dia akan berada dalam penjagaan Allah subhanahu wa ta’ala yang maha perkasa. Ini adalah suatu dorongan dan pelajaran yang berharaga dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. 

Begitulah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita agar selalu merasa dalam pengawasan Allah disetiap diam dan gerakan kita. Hendaknya pengawasan ini kita rasakan dan kita hadirkan dalam kehidupan kita dimanapun dan kapanpun. Sehingga kita terdorong untuk melakukan yang terbaik dan menghindari hal-hal yang buruk. Melakukan ketaatan dan menjauhi segala bentuk dosa dan pelanggaran.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan juga dalam hadits yang lain:

اتق الله حيثما كنت ، وأتبع السيئة الحسنة تمحها، وخالق الناس بخلق حسن

Bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik” (HR. Ahmad & Tirmidzi)

Inilah akhlak yang luhur dan terpuji. Akhlak yang tinggi, yaitu kita menjaga sikap dan prilaku kita bukan hanya di depan manusia. Tetapi juga ketika kita tidak berada di hadapan mereka. Ketika kita seorang diri, takwa kepada Allah dan akhlak mulia adalah bekal utama untuk meraih kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan ini hanya bisa dicapai jika seorang hamba benar-benar merasakan pengawasan Allah subhanahu wa ta’ala baik ketika sendiri maupun ketika ditengah-tengah keramaian.

Simak Penjelasan Lengkap dan Download MP3 Kajian: Muroqobah – Bagian 2


[do_widget id=blog_subscription-2]


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/29966-muroqobah-bagian-2-aktualisasi-akhlak-muslim-ustadz-abu-ihsan-al-atsary-m/